CUSTOMS BOND
Perjanjian 3 (tiga) pihak, surety sebagai pihak I / Penjamin terikat untuk memenuhi kewajibannya yang timbul dari Pihak ke II/Principal terhadap pihak ke III/ Obligee karena pihak ke II tidak memenuhi kewajibannya.
Surety :
|
1. | Perusahaan Asuransi Kerugian yang mendapat persetujuan untuk menerbitkan Customs Bond |
2. | Pihak yang memberikan Jaminan |
Principal :
|
1. | Perusahaan yang mendapat fasilitas penangguhan atau pembeterkait atas fasilitas tersebut. |
2. | Pihak yang membutuhkan Jaminan |
Obligee :
|
1. | Menteri Keuangan Cq. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Kepala Bapeksta Keuangan. |
2. | Pihak yang mensyaratkan adanya Jaminan |
MANFAAT CUSTOMS BOND
|
1. | Bentuk jaminan yang setara dengan Bank Garansi. |
2. |
Customs menjamin seluruh importasi barang dan bahan yang diperlukan produsen exportir selama periode pembebasan. Dengan demikian dapat memudahkan produsen exportir, karena tidak perlu harus mengurusnya setiap kali impor.
|
3. |
Untuk memperoleh Customs Bond, agunan / jaminan / kolateral hanya merupakan bahan pertimbangan / tidak mutlak sepanjang produsen eksportir dapat diyakini untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
|
4. |
Dengan demikian dapat membantu pengusaha untuk lebih mengembangkan usahanya dengan mendayagunakan seluruh capital resources yang ada.
|
5. | Dengan menggunakan Custom Bond plafond kredit para pengusaha pada bank yang bersangkutan tidak terganggu dan terpakai, beda dengan menggunakan Bank Garansi. |
PROSEDUR PENERBITAN
|
1. |
Produsen eksportir mengajukan permohonan pembebasan / penangguhan bea masuk dan berdasarkan data dan pertimbangan maka Bapeksta Keuangan / Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan Keputusan pembebasan / penangguhan.
|
2. |
Berdasarkan surat keputusan tersebut, maka produsen ekspor baru bisa mengajukan untuk meminta Customs Bond kepada Perusahaan Asuransi.
|
3. | Data / dokumen yang diperlukan : |
| a. | Application form |
| b. | Akte Perusahaan |
| c. | Laporan Keuangan |
| d. | Agrement Indemnity |
| e. | Surat Keputusan fasilitas pembebasan / penangguhan. |
| f. | PIB |
4. | Faktor yang harus diperhatikan dalam akseptasi : |
| a. | Character |
| b. | Capacity |
| c. | Capital |
| d. | Condition |
| e. | Collateral |
5. |
Nilai dan jangka waktu
Besar nilai customs bond / penjaminan adalah sebesar nilai pembebasan bea masuk, bea tambahan dan PPN atas barang dan bahan asal import. Jangka waktu sesuai dengan periode pembebasan yang tercantum dalam Surat Keputusan Pemberian fasilitas tersebut.
|
PENCAIRAN CUSTOMS BOND
Apabila Jangka waktu telah sampai dan principal tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan pemberian fasilitas tersebut.
JENIS FASILITAS
Bapeksta Keuangan Barang-barang (bahan baku produksi) yang mendapat fasilitas dari Bapeksta Keuangan. Direktorat Jenderal Bea & Cukai
Vooritslag
|
1. | Penangguhan pembayaran bea masuk untuk barang-barang keperluan dalam negeri. |
2. | Bahan-bahan bangunan. |
3. | Mesin-mesin peralatan industri (perikanan, perkebunan, kesehatan, dll.). |
4. | Bahan kimia untuk industri. |
5. | Bahan makanan (gula, beras, tepung). |
6. | Barang proyek dalam rangka PMA, PMDN, Pemerintah. |
7. | Barang-barang untuk prasarana PU, Telkom. |
OB 23
|
1. | Pembebasan pajak untuk import sementara. |
2. | Barang-barang untuk keperluan pameran. |
3. | Barang-barang untuk kepentingan pendidikan, IPTEK, budaya atau kemanusiaan. |
4. | Barang-barang wisata. |
5. | Barang-barang olahragawan. |
6. | Sarana pengangkut orang/barang dalam jangka waktu tertentu. |
Kawasan Berikat Kawasan untuk barang-barang bebas bea masuk.
EPTE
|
1. | Bebas masuk untuk |
2. | Bahan baku import |
3. | Bahan untuk diolah menjadi bahan jadi |
4. | Tujuan untuk eksport |